Kamis, 22 Januari 2009

Tour D' Pameungpeuk





Jaket kulit lengkap dengan peralatan motor di dalam tas hitam-merah yang ku gendong seakan menambah berat beban yang ku bawa pada waktu itu……tgl 26 Desember 2008.
Yah….bagaimana tidak? Berangkat ke Pantai Pameungpeuk- Garut melewati rute yang cukup membuat dug ser di tambah beban di punggung he…tapi asyik. Jam dan pukul 07.00 pagi waktu Bukit Dago Utara rombongan tour yang tergabung dalam Tour D’ Pameungpeuk berangkat meninggalkan lokasi pembuat jenuh alias kantor dan menuju ke lokasi tempat rilex Pantai Pameungpeuk-Garut. Dengan melewati beberapa jalan yang lumayan menantang, dengan perlahan dan sedikit demi sedikit bahkan ada yang sempat jatuh bangun, karena tidak bisa menahan beban motor dan akhirnya terjatuh, sampai juga ke tempat tujuan.

Start jam 7 pagi dan sampai jam satu siang membuat badan terasa lelah dan letih. Apalagi sepanjang jalan di temani dengan gerimis yang membuat badan dingin dan menggigil. Tapi walau begitu banyak yang bilang, Ajippppp……melihat tikungan serasa melihat apa….gtw. Tarik gas dan buru- buru berlomba meniru gaya bebas Cassey Stoner saat menyalip Valentino Rossi di Circuit Mugelo (sory, bukan penggemar Rossi) dan menjadi Winner. Tapi tidak dengan kami, bukan menjadi winner yang dibayangkan, tapi tikusruk ke solokan dan hampir dicium elf ha…ha…ha…ha…

Makan dan lomba lari
Bagaimana tidak, sedang asyik makan siang di sebuah warung makan di daerah Pemeungpeuk, tiba- tiba hujan datang dengan tidak memberi tahu terlebih dahulu (kalo poenya hp di sms hiks….hiks…”kt sang hujan”). So pasti….berlari dan berebut pintu yang cuma satu untuk menyelematkan tas dan semua perabot yang di simpan di tempat parkir.

Tidak naik di tanjakkan
Jam 8 pagi waktu daerah pameungpeuk, kami semua berangkat pulang dengan berbagai oleh- oleh yang dibawa. Ada yang membawa ikan asin jambal, ada yang membawa kerang buat asbak, ada yang membawa kumang, dan yang lainya lagi. Kalau sing nulis sih hanya mbawa sandal jepit yang dibeliin oleh panitia di tempat penginapan he…he…he… Sekian jam perjalanan dan sekian kali beristirahat, demi menghindari kemacetan dan menambah tantangan, kita mengambil jalan Cijapati. Dimana di Cijapati itu sendiri terdapat beberapa tanjakan yang lumayan menyiksa motor. Karena dari 19 bikers, terbukti satu biker lumayan terlihat ripuh…..alias berjalan merayap. Setelah cijapati, langsung lewat majalaya, tanpa menengok kebelakang lagi ternyata sudah sampe depan rumah, dan akhirnya masuk garasi dengan beungeut hideung dan awak lungsey…..

Salam Bikers......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menyempurnakan cinta

Dengan semua penderitaannya, adakah sesuatu yang lebih menyedihkan dari cinta? Dengan semua sukacitanya, adakah sesuatu yang lebih sempu...