Senin, 11 Agustus 2008

Talaga Patenggang

Kemis Januari 1991 nya harita urang ngawitan patepang

Teu nyangka sami sami ngemutan

Kemis Februari kembang katresnan mekarna ati

Teu walakaya kasiksa diri

Antukna silih kedalkeun isi ati

Talaga Patenggang..

Talaga Patenggang..

Jadi saksi urang silih bukakeun jandela ati

Talaga Patenggang..

Talaga Patenggang..

Jadi saksi urang duaan silih kedalkeun janji

Talaga Patenggang..

Talaga Patenggang..

Caina ngenclang herang lir katresnan urang duaan

Talaga Patenggang..

Talaga Patenggang..

Talaga sunyi nu mancarkeun kaasih

Kemis 7 Juni 1991, urang duaan silih ngajadi

Silih asih dugi ka kiwari

Begitulah kira kira lirik lagu yang berasal dari Daerah Jawa Barat (sunda) yang berjudul “Talaga Patenggang”.

Talaga Patenggang adalah sebuah Danau yang elok yang terletak di daerah Ciwidey, Bandung Jawa Barat. Tetapi walau tidak begitu luas, keindahan pemandangan alam pegunungan dan perkebunan teh bisa membuat siapapun ingin mengunjunginya berulang kali. Pemandangan alam yang benar- benar masih alami dari pegunungan setempat, akan membuat kita membayangkan bagaimana sejuknya apabila kita berada di sana, setelah setiap hari bergumel dengan kepenatan pekerjaan. Bagi para pegawai, atau orang yang kesehariannya bekerja di kantoran, menyempatkan weekend untuk mengunjungi Obyek Wisata tersebut akan bisa mambuat mereka lebih relax. Dengan menikmati perjalanan yang tak lepas dari hamparan hijau pohon teh dari Perkebunan Nusantara akan membuat kita merasa di alam bebas polusi udara, tidak seperti saat kita berada di dalam kota Bandung. Apalagi jikalau kesana dengan sang pujaan hati atau orang yang kita cintai….waduh……enjoy mennnnnn.

Nah……..moment itu aku manfaatin. Pergi ke Situ Patenggang dengan cewek cantik lagi maniez. Walau cewek itu baroe dua hari kenal, tapi enjoy aja tuh he…….

Naik motor pentaris plat merah, tornado lagi yang bensinnya waduh….borosnya. uang saku cuman seratus ribu, buat beli bensin full tank dua puluh ribu, buat beli air minum sepuluh ribu, rokok sepuluh ribu, biaya masuk sepuluh ribu, sisa uang cuman lima puluh ribu rupiah buat makan dan beli lain- lainnya, ludes dah tuh uang.

Tapi walaupun uang abis dan ga nyisa, yang penting hati happy. Uang bias dicari, tapi kalo moment seperti itu tuh susah banget dicarinya. Walaupun lumayan malu saat si cewek minta naik perahu, aku dah ga megang uang. Jadi ya…..aku harus menghindar dari itu dengan menggunakan seribu satu alasan untuk menutupi kebokeanku he…..(untung tuh cewek ga nanya aku masih poenya uang apa enggak).

Udaranya lumayan menusuk tulang, alias dingin. Jadi ga nunggu ampe sore kita pulang. Walau aku lumayan khawatir ada apa- apa dengan motor pentaris itu, tapi begitu sudah jalan dan melihat pemandangan alam dan hamparan hijau perkebunan teh di sepanjang jalan, ga inget dah ama rasa khawatir mogok motor. Dan akhirnya aku dan dia sampe rumah dengan selamat dan yang jelas namanya habis pergi jauh tuh yang ga ketinggalan adalah rasa capek dan lelah. Senikmat apapun makanannya di tempat wisata, seindah apapun pemandangan di tempat wisata, dan seroamntis apapun suasana di tempat wisata, yang jelas itu hanya ada di tempat wisata, bukan di rumah kita.

Note :

Jadi siapapun yang pulang dari bepergian ke tempat yang banyak dikatakan orang “surga dunia” dan pulang sampe rumah tidak capek dan tidak lelah, mohon kasih resepnya……!!!!!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menyempurnakan cinta

Dengan semua penderitaannya, adakah sesuatu yang lebih menyedihkan dari cinta? Dengan semua sukacitanya, adakah sesuatu yang lebih sempu...