Hey… kamu
Meski kamu sudah tau kalau hubungan
kamu dan dia itu terlarang, namun aku akui memang beberapa perempuan sering
terjebak dalam hubungan yang sulit dan teramat berat untuk melepaskannya.
Bahkan, rasa cinta dan sayangmu lebih dalam ke dia daripada ke suamimu sendiri,
apalagi ke aku yang hanya jadi kambing conge dan harus setia mendengarkan semua
keluh kesahmu. Apa yang aku dapat darimu? Tidak ada, sama sekali. Tapi tidak
apa-apa, biarlah aku simpan sendiri apa yang aku rasakan. Sekarang yang penting
kamu bisa pulang ke rumah dengan membawa sedikit senyuman untuk anak-anakmu dan
terutama untuk suamimu.
Tin, kamu harus teguh pendirian
dan memiliki keinginan yang kuat untuk dapat meninggalkan dia. Bukan karena aku
cemburu (walalupun iya) tapi pikirkanlah baik-baik dengan jernih. Memohon dan
berdoa setiap waktu, jika pikiranmu tidak benar-benar jernih akan percuma saja
kamu lakukan. Karena rasa itu adanya dihatimu sendiri bukan orang lain yang
merasakan, atau bahkan Allah SWT. Allah yang menguji dengan memberikan perasaan
itu didalam hatimu, hadapilah dengan tegar. Tidak perlu cengeng dan menangis,
tidak perlu bersedih dan berduka. Itu hanya masalah sepele, janganlah kamu
besar-besarkan. Semua orang pernah mengalami hal itu dan mereka yang lemah,
keluarganya hancur. Tapi mereka yang kuat, keluarganya tetap akan terjaga dan
hidup bahagia bersama. Maka jadilah salah satu diantara mereka yang kuat tin….
Okey…. Aku ga punya banyak kata
buat nasehatin kamu karena ku yakin dan percaya kamu sudah dewasa dan sudah
memiliki pendangan hidup yang matang.
1. Gini tin, kamu jatuh cinta pada seorang pria
yang telah beristri, aku pertegas yah “TELAH BERISTRI”. Apa konsekuensimu jika
kamu sampai berhubungan atau mengadakan kopi darat dengannya?
(aku harap sih tidak sampai kopdar, apalagi makan siang
bareng atau aku akan cemburu sekali karena setiap lelaki punya prinsip bahwa “NO
FREE LUNCH” tau maksudnya kan?). Sekarang memang belum, karena kamu masih dalam
batas kewajaran, tapi seiring waktu dan dengan kondisi satu kantor bukan tidak
mungkin suatu saat kamu harus pergi bareng denganya karena tugas atau apapun
itu. Dan disaat itulah, hatimu akan memberanikan diri untuk mencoba lebih dekat
dengannya. Maka kamu akan semakin terperangkap dalam lingkaran setan itu.
Sudah tahu
konsekuensinya? Huhuhu sekarang kamu hanya merasa sakit hati karena tidak bisa
melupakan si dia yang begitu menawan, menarik, dan membuatmu penasaran. Tapi ini
masih lebih baik, bahkan ini aku sebut sebagai awal mula kehancuranmu jika
terus menjalin hubungan dengannya. Hanya permulaan tin…. Konsekuensi yang lebih
logis dan lebih berat adalah, kamu hanya akan berada ditengah-tengah rumah
tangga orang lain. Disini kamu akan merasa sangat bersalah karena telah
menghancurkan rumahtangga orang. Karena kamu sudah mulai membayangkan “bagaimana
rasanya seandainya kamu jadi istri yang suaminya selingkuh denganmu”. Ujung-ujungnya,
lagi dan lagi kamu akan bertemu dengan yang namanya jenuh dan bosan, bahkan ini
akan lebih melelahkan. Pada situasi ini (aku harap jangan sampe kesana) kamu
akan mulai frustasi karena mulai tidak dipedulikan, kurang diperhatikan, dan kesepian
akan melandamu lagi. Lelah, frustasi, tidak dipedulikan dan kesepian akan
memaksamu untuk bertindak lebih berani. Yuppsss itu bisa terjadi, karena lelaki
jika cita-citanya sudah terlaksana maka dia akan mengabaikannya. Yaitu, kamu
akan memintanya cerai dengan istrinya dan menikahimu. Hmmmm sepertinya kamu
akan mendapat gelar “PELAKOR” jika kamu tidak bisa dengan segera
meninggalkannya. Dan gelar itu adalah cap terburuk bagi seorang perempuan,
apalagi sekelasmu yang sangat taat beribadah. Amat sangat disayangkan jika hal
ini sampai terjadi pada orang yang selama ini aku kasihi.
Mungkin cerita
ini terlalu jauh tin, dan kamu juga dapat dengan mudah mengatakan “TIDAK
MUNGKIN TERJADI PAK E”. Tapi ingat tin, dunia penuh dengan kemungkinan. Dan aku
sebagai teman tempatmu berkeluh kesah sudah bingung harus memberimu nasehat apa selain dengan menegaskan hal-hal
seperti ini. Kamu tidak mau kan mendapat gelar “PELAKOR”? maka tinggalkan dia sekarang,
perlahan- lahan saja karena tidak mungkin bisa secara instan.
2.
Aku mau bertanya lagi nih….
Jika suamimu perhatian dan peduli bahkan sampe jatuh
hati pada perempuan lain selain kamu, masuk kategori suami yang baik dan setia
atau suami yang tidak baik dan tidak setia? Pada pertanyaan ini, 100% perempuan
menjawab bahwa “suami masuk kategori tidak baik dan tidak setia”. Okey…
sekarang kita kembali ke titin dan si dia. Kamu sudah tahu bahkan paham sekali
bahwa jalinan hubunganmu denganya tidak sehat, itu wajar dan aku salut karena
kamu selalu sadar diri. Tapi bagaimana dengan dia? Dia sekarang sudah
melirikmu, meresponmu, peduli denganmu, perhatian denganmu, dan pastinya
cintamu sudah terbalas olehnya kan? Artinya, saat ini dia sudah tidak setia
dengan istrinya karena dia mencoba mendapatkan cinta darimu. Lalu menurutmu,
dia termasuk pria yang baik atau pria yang tidak baik untuk dicintai?
Jika kamu misalnya jadi dengannya, apakah kamu mampu
menjamin bahwa dia tidak akan tergoda lagi dengan perempuan lain selain dirimu?
Hmmmm sepertinya kamu menjawab bahwa dia bukan pria yang baik, tapi kamu tetap
dan bersikeras ingin mendapatkannya. Tapi setidaknya, kamu jadi tau bahwa dia
bukanlah pria yang baik untukmu karena ke istrinya yang sekarang saja dia tidak
bisa setia.
3.
Ini mah hanya masukan dariku saja
Daripada kamu menjalin hubungan yang tidak jelas
padahal kamu sudah memiliki orang yang jelas-jelas mencintai dan menyayangimu,
lebih baik kamu segera tinggalkan dia tin. “Susah pak e, susah dilupakan malah
makin sayang hehehe” itu jawabnmu pastinya. Jangan berusaha melupakanya tin
(aku juga sampe sekarang ga bisa ngelupain kamu kok, serius. walaupun aku tidak
pernah ada dalam benakmu). Suamimu adalah pria yang memiliki kelebihan tin
(meskipun aku ga tahu hihihi) dan kamu seharusnya bahagia dengannya. Tingkatkan
kemampuanmu tin, tinggalkan metode lama dalam bekerja cari inovasi baru. Buktikan
bahwa kamu ahli dibidang kerja yang baru meskipun kamu bertanya kesana kemari
(dan mungkin aku yang mengerjakan semua kerjaan kamu) tapi itu akan membuatmu
bergerak secara terus menerus. Tingkatkan kompetensimu tin, belajarlah lebih
giat. Baca apa saja yang terkait dengan pekerjaanmu (tentang prosedur kek,
tentang aturan pmk kek, tentang sbu kek atau yang lainnya). Buktikan bahwa kamu
lebih unggul dari siapapun tin, libatkan dirimu dalam kegiatan yang positif di
kantor. Lama-lama kamu akan lupa dengan sendirinya tin, atau setidaknya kamu
tidak akan terlalu merasa sakit karena melihatnya.
4. Sekuat apapun kamu dalam menghadapi masalah,
ujung-ujungnya kamu akan menangis juga. Lakukanlah, tidak salah kok. Mengeluh,
boleh sesekali mengeluh. Jangan takut untuk mengeluh tin, curahkan semuanya
pada teman terdekatmu atau orang yang benar-benar kamu percaya (aku misalnya). Dengan
begitu, kamu akan sedikit merasa lega dengan perasaan negative yang adal dalam
hatimu. Lepaskan tin, lepaskan…!!! Biarkan rasa itu ada dalam hatimu, tapi
hanya sebagai pelengkap persahabatan. Bukankah aku juga melakukan hal yang sama
kepadamu….??? Kamu tau kan perasaanku ke kamu?
5.
Kesepianmu
Aku tidak bisa mendefinisikan kesepian yang sering
kamu ucapkan kepadaku. Apakah kesepian itu karena sendiri di rumah, karena kurang
komunikasi, atau kesepian karena kurang mendapat belaian. Yang jelas aku
definisikan secara umum saja, bahwa rasa sepi itu adlaah kondisi dimana suasana
hati merasa kosong karena kebekuan lisan. Ga tau apa artinya itu tulisan hehehe
Mencairkan rasa kesepian itu mudah dan bisa dilakukan
oleh siapa saja, apalagi oleh seorang titin. Saat kamu merasa bosan dengan
keadaan atau bosan dalam menjalani hidup berumah tangga, bukan berarti kamu
harus mengatakan ke suamimu bahwa “aku bosan dengan ini semua yah”. Bukan begitu
tin….
Coba dengan kalimat yang lebih halus dan suasana yang
pas, jangan lewat pesan whatsapp. Kamu pernah bilang ke aku bahwa kamu hanya
berkomunikasi dengan sang suami melalui whatsapp kan? Mulai kurangi itu tin….
Kamu tau sifat suamimu dan karakter suamimu, maka
jadilah pemeran utama dalam keluargamu. Kamunya yang aktif saat di rumah,
jangan pasif keduanya. Itu yang akan menimbulkan rasa bosan dan membuatmu
merasa kesepian. Ajak suamimu mengobrol, apa saja dan jangan direncanakan. Curahkan
perasaan yang ada dalam hati kamu kepada suamimu.
Jika suamimu di rumah dan kamu di rumah kurangi
penggunaan gadget, bukalah obrolan yang menarik. Kamu itu seorang sarjana tin…….sadar.
Apa saja, ceritakan smuanya. Mau didengar atau enggak pokoknya ceritakan. Dengan
kamu memaksa suamimu untuk mendengarkan nanti lama-lama dia akan terbiasa tin. Misalnya
bagaiamana kondisi kantor, bagaimana kondisi perkumpulan ibu-ibu anggota
koramil, tentang olahraga, tentang anak-anak, tentang keinginamu di rumah. Atau
apapun itu ceritakan…
“ayah kalau misalnya dipojok rumah ditanam bunga ini
bagus enggak?” atau misalnya “ayah kalau zainia, nanti sdnya mau di mana?” sambil
kamu didekatnya, perlahan ambil gadgetnya dan simpan di meja. Aku yakin dia ga
bakalan ngerebut hpnya. Kalau dia bilang siniin hp-nya, bilang aja “di rumah
mah buat istri atuh yah”. Itu kan bukan hal yang sulit tin……. Atau ajak suamimu
jalan2, kalau gak mau, paksa. Bilang saja secara terus terang, ayah aku pengen
diantar…… Meskipun suamimu menjawab tidak mau dan menghindar, tapi dengan
beberapa kali kamu mencoba dia akan tau bahwa kamu sedang butuh perhatian. Jika
suamimu orang yang keras bukan berarti kamu harus diam, cari cara agar suamimu
saat di rumah menyenangkan. Libatkan dirimu dalam kegiatan suamimu. Dan jangan
lupa jika kamu dan suamimu sedang di rumah, kamu usahakan dandan. Percantik dirimu
di depan suamimu, itu kewajibanmu dan perbanyaklah waktu uuntuk keluarga di rumah. Bukan bersolek saat bekerja demi mencari perhatian
si dia. Dia hanya mengincar tubuh dan kemapanan kamu tin, percayalah karena aku tau seperti apa lelaki yang sebenarnya tin.
Aku tidak ingin melihat keluargamu hancur tin...
Meskipun aku suka dan menyayangimu, aku tidak pernah sama sekali mengharapkan kamu berpisah dengan suamimu tin.
Demi aku tin, orang yang mendambakanmu, hentikan drama semua ini. Itu semua hanyalah ujian hidup tin. Kamu akan bisa mgnhadapinya dengan ketenangan, keseriusan, dan perlahan-lahan.
Tatap tujuanmu lima tahun ke depan tin, bagaimana dengan mamah, zahran, zainia, kasihani mereka tin, dan diri kamu sendiri jangan tambah beban moralmu dengan memilihnya, dia bukan untukmu tin.
Aku mohon...............😭😭😭🙏🙏🙏
Aku percaya dan aku yakin, kamu bisa melewati ini semua. Kamu harus tetap semangat
Trust me, YOU CAN DO IT.....
Okey… aku minta maaf karena mungkin aku terlalu banyak
ngomong. Itu semua aku lakukan, karena aku lebih menyayangimu daripada si dia yang
hanya mencari kenikmatan dunia semata. Walaupun aku sadar tidak akan
mendapatkan tempat dihatimu dan tidak akan pernah mendapatkan perhatian darimu.
Dan aku tidak akan memaksa untuk mendapatkan itu semua, karena aku sudah sangat
bahagia dengan melihatmu bahagia Bersama keluargamu. Tapi aku menjadi sedih,
gelisah dan juga cemburu saat kamu mencintai pria lain selain suamimu. Karena prinsipku
adalah, cinta itu tidak harus memiliki tin. Maka berbahagialah kamu dengan
keluargamu………
Dariku, pendengar setiamu, dan hanya pendengarmu.....